Membangun Sifat Motivasi Diri
Disini, saya
akan menceritakan sedikit pengalaman saya dalam membangun sifat motivasi diri. Hal
yang akan saya bahas disini adalah dalam bidang otomotif. Dulu saat saya masih
duduk dibangku SMA saya tidak begitu antusias dengan yang namanya otomotif dan
bisa dibilang saya buta dengan dunia otomotif. Sempat bahkan sering kali saat
SMA saya mengalami trouble saat
berkendara dan kebetulan saat itu saya masih menggunakan sepeda motor. Trouble yang saya maksud mulai dari suara berisik pada
rantai, putaran gas menjadi berat, stir goyang-goyang sendiri saat jalan lurus,
dan masih banyak lagi. Nah, apabila saya mengalami trouble tujuan saya pasti ke bengkel, padahal bila difikirkan
kembali masalah yang saya alami tidaklah perlu kebengkel tapi seperti yang saya
bilang diawal, saat itu saya memang tidak mengerti masalah otomotif sama
sekali.
Hasrat ingin
mendalami dunia otomotif mulai ada saat masuk masa kuliah karena Alhamdulillah
saya dibelikan motor sendiri oleh kedua orang tua saya. Dan lebihnya lagi saya
bebas memilih jenis motor apa yang saya inginkan. Setelah berunding dengan kaka
saya yang jauh lebih paham tentang dunia otomotif akhirnya saya menjatuhkan
pilihan kepada jenis motor laki. Dari sinilah saya mulai memotivasi diri
sendiri bahwasannya saya harus siap menerima, merawat dan menjaga motor
tersebut. Saya tidak ingin mengandalkan bengkel apabila terjadi suatu masalah
saat berkendara. Awalnya mendapatkan motor yang ada difikiran saya pertama
adalah harus mendandani motor agar
terlihat beda dari yang lain.
Sembari
menunggu motor turun dari dealer saya
sudah mencari-cari informasi aksesoris apa yang bakal cocok untuk motor saya
nanti. Dan akhirnya pun saya menjatuhkan pilihan pada sisi body motor. Saya
ingin memasangkan fairing atau body depan mirip seperti brand motor Kawasaki. Namun
untuk membeli fairing tersebut saya harus rela menjual akun game yang sudah
saya mainkan sejak kelas 3 SMA. Singkat cerita motor saya turun dari dealer saya pun langsung belajar mengemudikan motor
tersebut bersama kaka saya karena awalnya saya hanya bisa menggunakan motor
bertransmisi manual dan motor bebek. Nah motor laki ini memiliki transmisi
kopling, makanya begitu motor sampai rumah saya langsung belajar mengendarinya.
Tidak butuh waktu lama, 3 hari kemudian saya sudah bisa mengendarainya. H+1
stnk motor turun dari dealer saya dan kaka saya langsung membawa motor tersebut
ke workshop modifikasi di daerah
ciawi.
Tentu saja
yang mengendarai motor saya adalah kaka saya karena saya belum memiliki SIM
jadi saya tidak berani mengendarainya dengan jarak jauh. Sesampainya ditempat
modifikasi, saya langsung bertemu dengan pemilik tempat tersebut. Tidak butuh
waktu lama mendiskusikan model fairing yang saya mau, akhirnya saya memilih dan
langsung dikerjakan. Proses modifikasinya pun tidak lama, kurang lebih 5-6jam
saja sudah rampung. Pandangan pertama saya saat selesai pemasangan fairing
adalah sangat bagus dan beda. Namun sesampainya dirumah pandangan saya tersebut
hancur karena proses finising fairing tersebut tidak rapih ditambah ada beberapa
bekas kelalaian mekanik yang memasangkan fairing tersebut. Disini hasrat saya
untuk mendalami dunia otomotif mulai menurun, terus menurun hingga akhirnya
saya pun masuk kuliah.
Sedikit cerita
tentang masa awal kuliah, hari pertama kuliah saya masih belum dapat mengenal
dengan jelas nama-nama teman sekelas saya. Butuh waktu cukup lama untuk bisa
menghafalkan nama dan jenis karakter teman sekelas saya. Biasanya setiap
pelajar/mahasiswa yang baru masuk, ada terjadi pembagian kubu dalam satu kelas
meski hal ini tidak kita sadari. Singkat cerita, akhirnya saya selalu melakukan
kegiatan apapun di semester 1 itu dengan 3 kawan baik saya. Salah satunya
bernama kidut yang ternyata kidut adalah anggota dari suatu komunitas motor.
Karena saya dan 2 kawan saya lainnya dekat dengan kidut, akhirnya kami mencoba
untuk gabung ke dalam komunitas yang sama dengan kidut. Selang berjalannya
waktu, kidut memiliki motor laki tipe sport, sedangkan saya motor laki tipe
naked yang dimodifikasi menjadi tipe sport. Ada sedikit malu karena motor saya
sedikit aneh dengan fairing, sampai akhirnya saya mengembalikan bentuk standar
motor saya.
Motor saya
sudah kembali standar, namun kembali lagi seperti yang saya bilang bahwa saya
ingin membuat motor terlihat beda. Akhirnya saya mulai mencari cara agar dapat
mewujudkannya namun harus berfikir panjang apakah nantinya akan bagus atau
tidak. Konsep demi konsep pun saya coba dan beranikan aplikasikan ke motor saya
dan saya belajar memasangnya sendiri. Sampai pada akhirnya karena dulu saya
sering berganti konsep, jadi barang bekas motornya banyak digudang dan tentunya
ada teguran dari ayah saya. Hal ini tidak memutuskan niat saya untuk
melanjutkan untuk memodifikasi motor. Sampai pada titik puncaknya, saya puas
dengan hal modifikasi namun ada satu hal yang membuat saya terlupakan. Yakni
segi keamanan. Puncaknya motor saya, bila difikir-fikir lagi sangat tidak aman.
Bukan karena membahayakan pengendara lain, melainkan akan merepotkan sekali
apabila nanti diservis dan dilakukan perawatan. Akhirnya saya belajar otodidak
bagaimana cara merawat motor yang baik dan benar.
Singkar cerita,
akhirnyas saya sedikit demi sedikit dapat merawat motor dengan baik, melihat ke
antusiasan saya dengan motor, ayah saya pun angkat bicara dan mengatakan bahwaa
beliau dulu adalah seorang mekanik mobil. Saat itu juga saya diajarkan hal-hal
dasar megenai perawatan kendaraan, troubleshoot nya dan lain-lain. Hingga saat
ini, beberapa teman saya mengandalkan saya apabila terjadi masalah pada motor
mereka dan saya memulai bisnis berdagang variasi motor meski tidak terlalu
ditekuni karena ada kendala di dana.
Intinya,
apabila ingin memotivasi diri sendiri ialah harus benar-benar dari hati ingin
melakukannya. Apabila dari hati saja sudah tidak ingin, maka akan kesulitan
untuk memotivasi. Selain itu ada juga factor dari luar, misalnya dukungan dari
orang terdekat seperti orang tua, kaka, teman, dan lain-lain. Dan jangan takut
untuk mencoba suatu hal positif yang baru karena kita tidak pernah tau, bisa
saja kegiatan baru yang positif itu nantinya akan sangat amat berguna bagi
kehidupan kita dan orang sekitar kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar