Selasa, 14 November 2017

Tugas susulan Latar Belakang Penulisan Ilmiah

Latar Belakang Visualisasi Perjalanan Bogor-PondokCina Menggunakan Jasa Angkutan KRL


           Visualisasi merupakan rekayasa dalam pembuatan gambar, diagram atau animasi untuk penampilan suatu informasi. Secara umun, visualisasi dalam bentuk gambar baik yang bersifat abstrak maupun nyata telah dikenal sejak awal dari peradaban manusia. Contohnya lukisan di dinding gua dari manusia purba, bentuk huruf hiroglip Mesir, sistem geometri Yunani, dan teknik pelukisan dari Leonardo da Vinci untuk tujuan rekayasa dan ilmiah. Saat ini visualisasi telah berkembang dan banyak dipakai untuk keperluan ilmu pengetahuan, rekayasan visualisasi disain produk, pendidikan, multimedia interaktif, kedokteran, informasi, dan lain-lain. 
           Visualisasi informasi di Indonesia saat ini telah banyak digunakan pada semua bidang, salah satunya bidang tranportasi. Namun, khususnya pada transportasi kereta, masih sangat kurang visualisasinya sehingga banyak terjadi kendala. Kendala ini dirasakan bagi penumpang baru maupun penumpang yang sering menggunakan jasanya.
           Ada banyak tools atau Software yang digunakan untuk membuat sebuah visualisasi baik yang model 2D maupun 3D. Software tersebut antara lain Adobe Illustrator, Adobe After Effect, Plastic Animation Paper, Pencil, Tupi Open 2D Magic, dan Anime Studio. Selain itu ada juga software pendukung untuk membuat sebuah visualisasi yakni Audacity, Gimp, Inkscape, bahkan software 3D seperti Blender dapat membuat sebuah animasi 2D.
           Atas dasar latar belakang diatas, penulis tertarik untuk membuat sebuah visualisasi perjalanan Bogor-Pondok Cina menggunakan KRL CommuterLine dengan software Adobe After Effect.


MOTIVASI DIRI (Tugas 2.2 Softskill 4IA12 SMT7)

Membangun Sifat Motivasi Diri

     Disini, saya akan menceritakan sedikit pengalaman saya dalam membangun sifat motivasi diri. Hal yang akan saya bahas disini adalah dalam bidang otomotif. Dulu saat saya masih duduk dibangku SMA saya tidak begitu antusias dengan yang namanya otomotif dan bisa dibilang saya buta dengan dunia otomotif. Sempat bahkan sering kali saat SMA saya mengalami trouble saat berkendara dan kebetulan saat itu saya masih menggunakan sepeda motor. Trouble  yang saya maksud mulai dari suara berisik pada rantai, putaran gas menjadi berat, stir goyang-goyang sendiri saat jalan lurus, dan masih banyak lagi. Nah, apabila saya mengalami trouble tujuan saya pasti ke bengkel, padahal bila difikirkan kembali masalah yang saya alami tidaklah perlu kebengkel tapi seperti yang saya bilang diawal, saat itu saya memang tidak mengerti masalah otomotif sama sekali.

     Hasrat ingin mendalami dunia otomotif mulai ada saat masuk masa kuliah karena Alhamdulillah saya dibelikan motor sendiri oleh kedua orang tua saya. Dan lebihnya lagi saya bebas memilih jenis motor apa yang saya inginkan. Setelah berunding dengan kaka saya yang jauh lebih paham tentang dunia otomotif akhirnya saya menjatuhkan pilihan kepada jenis motor laki. Dari sinilah saya mulai memotivasi diri sendiri bahwasannya saya harus siap menerima, merawat dan menjaga motor tersebut. Saya tidak ingin mengandalkan bengkel apabila terjadi suatu masalah saat berkendara. Awalnya mendapatkan motor yang ada difikiran saya pertama adalah harus mendandani motor agar terlihat beda dari yang lain.

     Sembari menunggu motor turun dari dealer saya sudah mencari-cari informasi aksesoris apa yang bakal cocok untuk motor saya nanti. Dan akhirnya pun saya menjatuhkan pilihan pada sisi body motor. Saya ingin memasangkan fairing atau body depan mirip seperti brand motor Kawasaki. Namun untuk membeli fairing tersebut saya harus rela menjual akun game yang sudah saya mainkan sejak kelas 3 SMA. Singkat cerita motor saya turun dari dealer  saya pun langsung belajar mengemudikan motor tersebut bersama kaka saya karena awalnya saya hanya bisa menggunakan motor bertransmisi manual dan motor bebek. Nah motor laki ini memiliki transmisi kopling, makanya begitu motor sampai rumah saya langsung belajar mengendarinya. Tidak butuh waktu lama, 3 hari kemudian saya sudah bisa mengendarainya. H+1 stnk motor turun dari dealer saya dan kaka saya langsung membawa motor tersebut ke workshop modifikasi di daerah ciawi.

     Tentu saja yang mengendarai motor saya adalah kaka saya karena saya belum memiliki SIM jadi saya tidak berani mengendarainya dengan jarak jauh. Sesampainya ditempat modifikasi, saya langsung bertemu dengan pemilik tempat tersebut. Tidak butuh waktu lama mendiskusikan model fairing yang saya mau, akhirnya saya memilih dan langsung dikerjakan. Proses modifikasinya pun tidak lama, kurang lebih 5-6jam saja sudah rampung. Pandangan pertama saya saat selesai pemasangan fairing adalah sangat bagus dan beda. Namun sesampainya dirumah pandangan saya tersebut hancur karena proses finising fairing tersebut tidak rapih ditambah ada beberapa bekas kelalaian mekanik yang memasangkan fairing tersebut. Disini hasrat saya untuk mendalami dunia otomotif mulai menurun, terus menurun hingga akhirnya saya pun masuk kuliah.

     Sedikit cerita tentang masa awal kuliah, hari pertama kuliah saya masih belum dapat mengenal dengan jelas nama-nama teman sekelas saya. Butuh waktu cukup lama untuk bisa menghafalkan nama dan jenis karakter teman sekelas saya. Biasanya setiap pelajar/mahasiswa yang baru masuk, ada terjadi pembagian kubu dalam satu kelas meski hal ini tidak kita sadari. Singkat cerita, akhirnya saya selalu melakukan kegiatan apapun di semester 1 itu dengan 3 kawan baik saya. Salah satunya bernama kidut yang ternyata kidut adalah anggota dari suatu komunitas motor. Karena saya dan 2 kawan saya lainnya dekat dengan kidut, akhirnya kami mencoba untuk gabung ke dalam komunitas yang sama dengan kidut. Selang berjalannya waktu, kidut memiliki motor laki tipe sport, sedangkan saya motor laki tipe naked yang dimodifikasi menjadi tipe sport. Ada sedikit malu karena motor saya sedikit aneh dengan fairing, sampai akhirnya saya mengembalikan bentuk standar motor saya.

     Motor saya sudah kembali standar, namun kembali lagi seperti yang saya bilang bahwa saya ingin membuat motor terlihat beda. Akhirnya saya mulai mencari cara agar dapat mewujudkannya namun harus berfikir panjang apakah nantinya akan bagus atau tidak. Konsep demi konsep pun saya coba dan beranikan aplikasikan ke motor saya dan saya belajar memasangnya sendiri. Sampai pada akhirnya karena dulu saya sering berganti konsep, jadi barang bekas motornya banyak digudang dan tentunya ada teguran dari ayah saya. Hal ini tidak memutuskan niat saya untuk melanjutkan untuk memodifikasi motor. Sampai pada titik puncaknya, saya puas dengan hal modifikasi namun ada satu hal yang membuat saya terlupakan. Yakni segi keamanan. Puncaknya motor saya, bila difikir-fikir lagi sangat tidak aman. Bukan karena membahayakan pengendara lain, melainkan akan merepotkan sekali apabila nanti diservis dan dilakukan perawatan. Akhirnya saya belajar otodidak bagaimana cara merawat motor yang baik dan benar.

     Singkar cerita, akhirnyas saya sedikit demi sedikit dapat merawat motor dengan baik, melihat ke antusiasan saya dengan motor, ayah saya pun angkat bicara dan mengatakan bahwaa beliau dulu adalah seorang mekanik mobil. Saat itu juga saya diajarkan hal-hal dasar megenai perawatan kendaraan, troubleshoot nya dan lain-lain. Hingga saat ini, beberapa teman saya mengandalkan saya apabila terjadi masalah pada motor mereka dan saya memulai bisnis berdagang variasi motor meski tidak terlalu ditekuni karena ada kendala di dana.


     Intinya, apabila ingin memotivasi diri sendiri ialah harus benar-benar dari hati ingin melakukannya. Apabila dari hati saja sudah tidak ingin, maka akan kesulitan untuk memotivasi. Selain itu ada juga factor dari luar, misalnya dukungan dari orang terdekat seperti orang tua, kaka, teman, dan lain-lain. Dan jangan takut untuk mencoba suatu hal positif yang baru karena kita tidak pernah tau, bisa saja kegiatan baru yang positif itu nantinya akan sangat amat berguna bagi kehidupan kita dan orang sekitar kita.

Senin, 13 November 2017

ASPEK PEMASARAN (Tugas 2 Softskill 4IA112 smt 7)

ASPEK PEMASARAN





Spesifikasi produk/jasa
A.   Pengertian
              Spesifikasi itu sendiri ialah informasi dari suatu produk/jasa entah itu berupa bentuk fisik, kemasan, kemampuan dan lain-lain dimana dengan adanya spesifikasi akan membantu konsumen mengetahui apa yang sedang ia butuhkan.

B.  Spesifikasi Barang[1]
              Secara garis besar, spesifikasi barang dibeadakan menjadi 2, yakni :
1.    Barang Konsumsi
Barang yang dipakai langsung atau tidak langsung oleh konsumen untuk sutau keperluan. Barang konsumsi juga digolongkan menjadi 4, yakni :

1.1     Berdasarkan Kecepatan Konsumsi
       Dibedakan kembali menjadi 2 yakni barang tahan lama dan barang tidak tahan lama. Barang tahan lama adalah barang yang dapat digunakan berulang-ulang seperti pakaian, kendaraan, elektronik. Sedangkan barang tidak tahan lama dalah barang yang hanya dapat digunakan 1x saja seperti makanan ( daging, permen karet), pembersih telinga, rokok.

1.2     Berdasarkan Kebiasaan Membeli
       Artinya menyediakan barang dengan mengeluarkan atau mengorbankan sebagian waktu dan tenaga seminim mungkin. Seperti sembako, kebutuhan dapur.

1.3     Barang Shopping
          Adalah barang yang sebelum dibeli di bandingkan dulu kecocokan, kualitas, harga dan modal dengan barang sejenis. Contohnya pakaian, sepatu. Tidak berarti bahwa setiap barang dapat masuk golongan ini karena menurut saya ada batasan biaya dan kebutuhan yang membatasi gologan ini seperti kebutuhan mendesak atau tidak.

1.4   Barang Speciality
       Yaitu barang-barang yang mempunyai karakteristik unik, untuk kelompok pembeli tertentu yang bersedia melakukan usaha-usaha istimewa untuk mendapatkannya, misalnya : benda-benda kolektor, antik, dsb.



2.    Barang Supermarket
Terdiri atas beberapa departemen yaitu :
1.1     Departemen Food : Hampir semua jenis makanan terutama camilan
1.2     Departemen Non Food : Barang-barang selain makanan
1.3     Departemen Household : Perlengkapan rumah tangga
1.4     Departemen Toys : sarana/mainan khusus anak-anak
1.5     Stasionary : Alat tulis dan kantor
1.6     Departemen Fashion : sebagian besar pakaian dan pelengkapnya
1.7     Departemen Fresh : biasanya menyediakan makanan yang baru/segar
1.8     Barang Pecah Belah : bersifat kelontongan seperti cermin, gelas, piring

C.     Spesifikasi Jasa[1]

1.    Usaha yang dilakukan penjual untuk mempersamakan atau meneliti dan menetapkan barang/jasa mana yang sesungguhnya yang akan dibeli pelanggan adalah proses identifikasi. Proses identifikasi tersebut meliputi :
2.    Nama Barang-barang yang akan dipesan
3.    Mencek spesifikasi barang yang dipesan
4.    Mencek jumlah barang yang dibutuhkan
5.    Mencek kembali harga satuan barang
6.    Mencek kembali jumlah harga dari setiap unit barang yang dipesan
7.    Mencek jumlah keseluruhan harga yang harus dibayar pelanggan
8.    Memberikan cap dan tanda tangan/paraf sebagai pembuktian legalisasi pada faktur penjualan


Segmentasi Produk/Jasa[2]
Segmentasi pasar menurut Kotler (1994) adalah “suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok konsumen yang lebih omogeny, dimana tiap kelompok konsumen dapat dipillih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. Dalam setiap segmen terdiri dari individu dengan kebutuhan dan keinginan yang sama, dan mempunyai respon yang sama terhadap usaha pemasaran yang ditawarkan. Dasar Segmentasi pasar konsumen meliputi: segmentasi geografis, segmentasi demografis, segmentasi psikografis, dan segmentasi perilaku.
Agar segmentasi pasar atau pengelompokkan pasar dapat berjalan dengan efektif maka harus memenuhi syarat-syarat pengelompokkan pasar sebagai berikut :
1. Measurability, yaitu ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu pembeli harus dapat diukur atau dapat didekati.
2. Accessibility, yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan (mengarahkan) usaha pemasarannya pada segmen yang telah dipilih.
3. Substantiability, yaitu segmen pasar harus cukup besar atau cukup menguntungkan untuk dapat dipertimbangkan program-program  pemasarannya.

Analisis Situasi Pasar[3]
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threat). Perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT (Rangkuti, 2005:19).
1.    Kekuatan (Strenghts) adalah situasi internal organisasi yang berupa kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk menangani peluang dan ancaman.
2.    Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk menangani kesempatan dan ancaman.
3.    Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menguntungkan.
4.    Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi menimbulkan kesulitan.

Analisa Persaingan[3]
Persaingan antar merk dapat terjadi pada semua struktur pasar produk. Biasanya perusahaan tidak bersaing langsung dengan semua perusahaan dalam industri. Karenanya harus dilakukan identifikasi perusahaan mana yang merupakan pesaing utama.
Pengevaluasian strategi, kekuatan, kelemahan dan rencana para pesaing juga merupakan aspek kunci analisa situasi. Evaluasi ini penting untuk identifikasi pesaing yang sudah ada dan potensial. Hanya beberapa perusahaan dalam industrinya yang menyimpulkan para pesaing utama. Cravens (2000) menyatakan bahwa analisa pesaing meliputi pendefenisian arena persaingan, penganalisisan group strategis, pengambaran dan pengevaluasian tiap pesaing utama. Analisis tersebut harus menunjukan kekuatan dan kelemahan pesaing.



Strategi Promosi[4]

1.    Gambar Produk Sesungguhnya
Dunia fotografi semakin berkembang, sehingga barang sederhana bisa diabadikan dengan tampilan lebih indah ketimbang aslinya. Kenyataannya, dalam penjualan online, seorang calon konsumen tidak pernah melihat barangnya secara langsung. Karena itu, menjual sesuai gambar yang ditayangkan dan memberi kualitas yang pantas adalah alat marketing online yang baik untuk mendatangkan repeat order atau pembelian kembali. Gunakan gambar sesungguhnya dengan estimasi harga yang sesuai, untuk memenuhi ekspektasi konsumen dan menghindari kesan penipuan terhadap barang yang Anda jual, sehingga konsumen tidak merasa kecewa.

2.    Gunakan Facebook Marketing 

Hampir semua orang  dalam usia yang bervariasi mengenal Facebook dan aktif menggunakannya, ini bisa jadi pasar yang sangat potensial.  Meskipun saat ini banyak media sosial lain yang bisa Anda gunakan, namun tidak bisa dipungkiri  bahwa Facebook yang memiliki 111 juta pengguna aktif di Indonesia, masih merupakan pasar social media tertinggi yang sangat pas untuk mengiklankan produk Anda.
3.    Bergabung dengan Market Place
Seiring menjamurnya bisnis online, banyak pihak yang mengambil keuntungan dengan melakukan penipuan. Masyarakat tentu saja menjadi sedikit khawatir dengan fenomena ini. Untuk meyakinkan kembali para konsumen agar berbelanja online, tidak ada salahnya jika Anda bergabung dengan beberapa market place atau e-commerce yang bisa menjadi pihak ketiga untuk pembayaran, sehingga konsumen merasa aman. Bergabung dengan market place akan menjadi alat marketing yang baik bagi bisnis Anda, karena secara otomastis produk yang dijual akan muncul setiap orang melakukan pencarian sesuai deskripsi produk pada situs market place yang Anda pilih. Pastikan situs penjualan online yang Anda pilih sudah sangat dikenal masyarakat dan memiliki kredibilitas yang baik.

4.    Manfaatkan Situs Penyedia Iklan

Untuk metode pemasaran online berikutnya Anda bisa memasang iklan melalui situs
penyedia iklan seperti, Google Adwords, SEO, dan social media seperti Facebook Ads,
Instagram Ads, maupun Twitter Ads. Dengan menggunakan situs penyedia iklan ini,
usaha marketing Anda akan semakin optimal karena situs-situs tersebut akan
membantu traffic pengunjung menjadi semakin
tinggi. Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai situs iklan di atas.

5.    Google Adwords

Google AdWords adalah sebuah strategi pemasaran
periklanan baru yang menggunakan mesin pencarian Google sebagai sarana
beriklan, biasa disebut juga sebagai Search Engine Marketing atau pemasaran berbasis
mesin pencari. AdWords memungkinkan Anda untuk menargetkan calon pelanggan
berdasarkan keyword, topik, lokasi, hingga
waktu. Bukan hanya itu, Anda juga dapat memulainya sesuai dengan budget
pemasaran yang Anda miliki.

6.    SEO

Search Engine Optimization (SEO) yaitu proses untuk
memengaruhi tingkat keterlihatan suatu website di hasil pencarian dari sebuah pencarian di Google. Jadi
dengan menggunakan dan mengoptimalkan SEO, situs web yang Anda miliki bisa
berada pada posisi teratas.

7.    Social Media

Instagram Ads, Facebook Ads, maupun Twitter Ads masih
bisa diandalkan untuk mengoptimalkan produk Anda dengan biaya yang cukup
terjangkau. Facebook Ads misalnya, bisa memperkuat Fans Page yang sebelumnya
telah Anda buat untuk memiliki jangkauan visibilitas  atau keterlihatan
lebih luas dengan variasi biaya yang bisa dipilih sesuai dengan budget dan juga
tujuan Anda memulai iklan, misalnya untuk menambah followers, like dan comment, ataupun traffic ke website.


Dari strategi-strategi di atas, Anda bisa mengetahui
bahwa marketing membawa dampak yang sangat besar untuk produk yang bisa dikenal
secara luas oleh masyarakat. Dengan menggunakan strategi marketing yang tepat,
meningkatkan angka penjualan.
produk Anda akan terlihat secara luas sehingga secara tidak langsung dapat




Media Promosi Berbasis TI

A.   Pengertian Media Promosi
Media adalah suatu saranan yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada orang banyak.Media sendiri berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “Medium”yang secara harfiah berarti “perantara”.[4]
Sedangkan promosi adalah upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa pada dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli atau mengkonsumsinya. Dengan adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan kenaikannya angka penjualan.[5]
          Jadi, Media promosi adalah upaya memberitahukan atau menawarkan produk atau jasa dengan perantara. Perantara yang dimaksudkan disini bisa saja seperti majalah, surat kabar, radio, televisi, internet, dan lain-lain.

B.   Macam-macam media[6]
1.    Media Visual : media yang dapat dilihat, dibaca dan diraba dengan kata lain, media ini mengandalkan indra penglihatan dan peraba. Dari contoh yang sudah disebutkan diatas, yang termasuk contoh media ini adalah majalah dan surat kabar. Selain itu contoh lain juga bisa seperti, foto, gambar, komik dan poster.
2.    Media Audio : media yang dapat didengar dengan kata lain, media ini mengandalkan media pendengaran. Dari contoh yang sudah disebutkan diatas, yang termasuk dalam contoh media ini adalah radio. Contoh lain seperti kaset, CD, musik, dan alat musik.
3.    Media Audio Visual : media gabungan antara media audio dan visual. Contohnya adalah gabungan dari 2 media tersebut, seperti televisi dan VCD.

C.   Macam-macam promosi[6]
1.    Promosi media cetak : promosi ini paling banyak digunakan sampai sekarang. Biasanya promosi ini mengandalkan spanduk, banner, iklan di media visual. Jenis promosi ini digunakan karena sangat mudah dijangkau oleh masyarakat dan biaya promosi yang dikeluarkan cukup terjangkau dan dapat menghemat biaya.
2.    Promosi media elektronik : promosi ini biasanya digunakan pada media audio visual. Namun biaya untuk menampilkan promosi ini tidaklah sedikit.
3.    Promosi media internet : promosi ini mulai digunakan sejak berkembang nya teknologi. Promosi ini sangat mudah digunakan maupun ditemukan. Biaya untuk promosi ini terbilang lebih murah dibandingkan dengan media cetak namun tidak menutup kemungkinan bahwa promosi ini juga ada yang memakan biaya yang cukup mahal dibandingkan media elektronik.

D.   Media promosi berbasis TI[7]
1.    Internet
Media promosi ini menurut saya adalah media pertama yang ampuh untuk menaruh promosi. Alasannya karena dijaman sekarang setiap orang seperti diharuskan sudah mengerti media internet. Saya bisa beranggapan seperti itu karena setiap menit atau diwaktu senggang orang pasti menuangkan atau mempergunakan waktu tersebut untuk menggunakan handphone maupun gadget lain untuk melakukan komunikasi, bermain game, ataupun mencari informasi. Nah kesempatan inilah yang sangat bagus dimanfaatkan untuk melakukan promosi. Caranya ialah menaruh iklan didalam aplikasi, di website dan di media sosial. Saat ini, sudah ada website khusus untuk media promosi atau lebih tepatnya adlaah toko online. Disana kita bisa bebas memasangkan produk atau jasa yang kita punya untuk dipajang dengan gratis dan mudah.
2.    Televisi
Media promosi ini media kedua yang ampuh untuk memasangkan promosi. Karena hampir disetiap rumah minimal memiliki 1 televisi. Cara memasangkan iklan dimedia ini lebih susah dan sedikit lebih mahal dibandingkan menggunakan media internet, karena kita harus membayar promosi yang kita pasang sesuai dengan durasi promosi yang kita buat. Dan Promosi ini biasanya ditayangkan setelah program-program dari televisi. Selain durasi, yang bisa menambah biaya  pengeluaran promosi ialah sebagai sponsor suatu acara atau program televisi. Dan selain sponsor, peletakan promosi setelah acara atau program pun mempengaruhi biaya pengeluaran, karena apabila menaruh promosi di jam orang yang banyak menyalakan televisi maka semakin mahal juga biaya yang dikeluarkan.



E.   Kesimpulan
Media promosi sangat mempengaruhi hasil penjualan suatu produk atau jasa. Seberapapun kualitas dari produk atau ajsa yang ditawarkan namun apabila tidak dipromosikan maka produk atau jasa tersebut tidak akan laku dan tidak ada orang yang menganggap produk tersebut ada. Media promosi sendiri yang paling mudah dan murah untuk digunakan ialah media internet.

F.    Saran
Apabila memiliki usaha atau ingin mempromosikan suatu produk atau jasa, lebih baik menggunakan media internet karena disamping mudah, juga murah. Dan apabila sudah cukup banyak pembeli di media internet, lalukan promosi kembali dimedia Televisi ataupu Radio karena semakin banyak media yang digunakan untuk promosi maka semakin banyak pula orang mengetahui tentang produk atau jasa yang ditawarkan.





DAFTAR PUSTAKA

[4]    : (Heinich, dkk dalam Hermawan, 2007: 3)
[7]   : pendapat sendiri